Munculnya Startup di Indonesia dan Dampaknya
Dalam dekade terakhir, lanskap ekonomi Indonesia mengalami perubahan signifikan dengan maraknya perusahaan startup. Startup, atau usaha rintisan, umumnya bergerak di bidang ekonomi digital seperti aplikasi daring. Fokus utama mereka adalah pertumbuhan pesat, berbeda dengan UMKM yang lebih mencari keuntungan stabil. Beberapa startup Indonesia bahkan telah mencapai valuasi jutaan hingga miliaran dolar, seperti Gojek dan Tokopedia.
Fenomena ini tidak hanya mengubah pandangan terhadap pengembangan usaha, tetapi juga membawa perubahan pada dunia seragam kerja di Indonesia. Perusahaan startup, yang umumnya terdiri dari anak muda, cenderung menolak seragam konvensional yang kaku. Inilah yang melahirkan istilah “busana startup casual”. Apa itu busana startup casual? Yuk kita telusuri lebih lanjut.
Apa Itu Startup Casual?
Startup casual adalah gaya busana kerja yang santai dan nyaman, banyak diadopsi oleh karyawan startup. Berbeda dengan business casual yang cenderung formal dengan celana jins dan kemeja lengan panjang, startup casual lebih fleksibel dan variatif.
Pakaian startup casual biasanya meliputi kemeja kombor atau kaos katun. Para karyawan, yang sebagian besar adalah anak muda, lebih menekankan kebebasan dalam berpakaian. Oleh karena itu, pakaian startup casual sangat beragam antara satu karyawan dengan yang lainnya. Logo atau nama perusahaan sering kali ditempatkan pada kaos atau jaket melalui sablon atau bordir kecil.
Namun, tingkat kasualitas dari seragam startup bisa berbeda tergantung jenis startup itu sendiri. Berikut adalah berbagai jenis seragam kerja startup yang lebih spesifik.
Jenis Seragam Kerja Startup
Startup Kantoran
Startup kantoran adalah perusahaan yang bergerak di bidang seperti perbankan digital, jasa perdagangan daring, atau pemrograman software. Karyawan di sektor ini biasanya mengenakan kemeja monokrom, celana jeans, dan sepatu sneakers. Alternatif lainnya adalah kaos sablon atau hoodie yang nyaman.
Startup Lapangan
Startup lapangan beroperasi di sektor seperti pertanian, perikanan, telekomunikasi, dan perkebunan. Seragam mereka cenderung lebih fungsional, seperti kemeja dinas atau PDH dengan lengan panjang, celana parasut, dan sepatu tahan lama. Untuk kaos, mereka sering memilih kaos sablon taktis dengan banyak saku atau jaket bomber.
Pilihan Kain untuk Seragam Kerja Startup
Para pengusaha konveksi menyadari pentingnya kenyamanan dalam pembuatan seragam. Startup, yang umumnya diisi oleh generasi muda, membutuhkan seragam yang tidak hanya nyaman tetapi juga fleksibel dan stylish. Inilah mengapa busana startup casual menjadi populer.
Kain untuk Kemeja
Untuk kemeja, kain yang sering digunakan adalah katun, oxford, chambray, drill, dan linen. Jenis kain ini sejuk dan nyaman, cocok untuk iklim tropis Indonesia. Untuk startup lapangan, bahan yang tahan sobek dan anti-air seperti ripstop poplin dan parasut poplin lebih disarankan.
Kain untuk Kaos
Kaos untuk startup kantoran biasanya dibuat dari katun jenis cotton combed atau carded. Logo perusahaan bisa disablon secara manual atau menggunakan teknik digital DTG dan DTF. Untuk startup lapangan, kaos polo berbahan Lacoste CVC lebih cocok karena pori-porinya yang besar, memberikan kenyamanan saat dipakai di luar ruangan. Logo perusahaan bisa dibordir di bagian dada atau punggung.
Kesimpulan
Perkembangan startup di Indonesia tidak hanya mempengaruhi perekonomian tetapi juga tren busana kerja. Gaya busana startup casual menjadi pilihan utama karena menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas. Dengan berbagai pilihan kain dan model, seragam startup kini tidak hanya fungsional tetapi juga stylish, mencerminkan dinamisme dan inovasi dari perusahaan itu sendiri.
Apakah Anda tertarik memesan seragam kaos dan kemeja berkualitas untuk perusahaan startup Anda? Nah sekarang gampang banget loh, yuk kunjungi CV. Konveksi Tambang Jogja untuk layanan konveksi seragam dengan desain gratis dan garansi sesuai yang Anda inginkan. Kunjungi juga Katalog Konveksi Tambang Jogja.